Rabu, 15 Desember 2010

Inilah Aku

Add caption
Hari Jumat tanggal 20 Agustus tahun 1993, aku di lahirkan dari rahim seorang Ibu yang bernama Siti Barokah. Provinsi maluku adalah tempat aku lahir. Aku memiliki Bapak yang bernama Slamet Sunarto, dari bapakku aku di berikan nama Istining Dyah Nur'aini, yang memiliki arti "wanita yang setia terpancar dari cahaya matanya". Isti bayi memulai kehidupannya di provinsi Maluku cuman sampai umur 6 bulan, karena di sana sedang terjadi gempa, maka kedua orang tua membawaku kembali ke Kota Semarang, di mana seluruh keluargaku ada di sana.
Ada cerita unik saat perjalanan ku dari Maluku ke Semarang. aku dan kedua orang tua melalui perjalanan selama 14 hari dengan menggunakan kapal dagang. Saat kedua orang tua ku tertidur, aku balita kecil yang sudah bisa merangkak ternyata merangkak sembarangan, hingga aku hampir saja terjatuh dari kapal, untung saja ada petugas kapal yang menyelamatkanku dan membawaku kembali dalam pelukan ibuku. Pastinya sampai aku remaja kini aku tidak ingat dengan kejadian itu. Aku bersyukur, kalau saja saat itu aku tidak di selamatkan petugas kapal mungkin sekarang aku tidak akan berada disini menulis di blog ini. 
Aku adalah anak pertama  dari 2 bersaudara, tanggal 27 Februari tahun 2000 aku resmi menjadi seorang kakak dari adek perempuanku yang bernama Istining Amelia Nur'safitri, namanya memang sengaja di samakan dengan namaku, arti nama dari adekku juga tidak jauh dari namaku yaitu "wanita milenium yg setia lahir dihari yg suci".
Aku mengawali pendidikan ku di TK. Alinsyirah, kemudian melanjutkan SD di SD N Palebon 02 - 03 yang sekarang berganti nama SD N Palebon 01, kemudian aku melanjutkan ke SMP N 34 Semarang, yakh SMP ku memang bukan SMP yang terkenal di kota Semarang, tapi aku bersyukur bisa menimba ilmu di sana. karena di sinilah aku menemukan kesetiaan dan persahabatan yang murni dan kekal, di SMP inilah aku menemukan seoarang sahabat yang bernama Wuri Timur Pandityanigtyas. Banyak teman temanku yang menganggap kita adalah anak kembar, aku dan wuri sahabat yang kompak bahkan sudah seperti keluarga sendiri. Tapi aku dan Wuri di pisahkan karena kita harus melanjutkan sekolah di kota yang berbeda, Wuri melanjutkan sekolahnya di SMA N 1 Cibatu, sedangkan aku tetap berada di kota Semarang dan melanjutkan sekolah di SMK N 1 Semarang mengambil jurusan T. Penyiaran radio. Aku dan Wuri harus terpisahkan tapi kiita tetap menjadi sahabat selamanya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites